calculator ini mempunyai nilai warna resistor.
dari 3 gelang sampai 6 gelang dan calculator ini berbasis java (jar)
silahkan download di sini dan selamat mencoba click di sini
Selasa, 27 November 2012
Senin, 26 November 2012
skema warna resistor 4 gelang belajar elektronik
Pada
dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan
seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi
yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik dengan
baik, sehingga dinamakan konduktor. Kebalikan dari bahan yang konduktif,
bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki resistansi yang
lebih besar menahan aliran elektron dan disebut sebagai insulator.
Bagaimana prinsip konduksi, dijelaskan pada artikel tentang
semikonduktor.
Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui hukum berikut ini, yang terkenal sebagai hukum Ohm:
Resistor
adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah
arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor
bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon . Dari hukum
Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm
atau dilambangkan dengan simbol W (Omega). Tipe resistor yang umum
adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada
badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan
pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan
Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan
oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan
pada tabel berikut. Waktu penulis masuk pendaftaran kuliah elektro, ada
satu test yang harus dipenuhi yaitu diharuskan tidak buta warna.
Belakangan baru diketahui bahwa mahasiswa elektro wajib untuk bisa
membaca warna gelang resistor (barangkali).
Note: Digit ke Tiga tidak dipakai ketika membaca resistor dengan 4 gelang warna |
Warna
|
Angka ke-1
|
Angka ke-2
|
Faktor perkalian
|
Toleransi
|
Hitam
| |
0
|
1
| |
Coklat
|
1
|
1
|
10
| |
Merah
|
2
|
2
|
100
| |
Oranye
|
3
|
3
|
1000
|
2%
|
Kuning
|
4
|
4
|
10000
| |
Hijau
|
5
|
5
|
100000
| |
Biru
|
6
|
6
|
1000000
| |
Ungu
|
7
|
7
|
10000000
| |
Abu-abu
|
8
|
8
|
100000000
| |
Putih
|
9
|
9
|
1000000000
| |
Emas
| | |
0,1
|
5%
|
Perak
| | |
0.01
|
10%
|
Tanpa warna
| | | |
20%
|
Misalkan:
Arti gelang-gelang warna dari resistor di atas adalah:
Merah = 2
Kuning = 4
Jingga = x1000
Emas = 5%
Jadi, nilai resistansi resistor disamping = 24.000 Ohm.
Rmaks = 24.000 + ( 5% x 24.000 )
Rmin = 24.000 โ ( 5% x 24.000 )
Resistansi
dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang toleransi
berwarna coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang toleransi
ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar
yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit
ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa
toleransi dari resistor tersebut. Kalau anda telah bisa menentukan mana
gelang yang pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya.
Jumlah
gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar
toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20%
memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Tetapi resistor
dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak
termasuk gelang toleransi). Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut
menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor
pengalinya.
Misalnya
resistor dengan gelang kuning, violet, merah dan emas. Gelang berwarna
emas adalah gelang toleransi. Dengan demikian urutan warna gelang
resitor ini adalah, gelang pertama berwarna kuning, gelang kedua berwana
violet dan gelang ke tiga berwarna merah. Gelang ke empat tentu saja
yang berwarna emas dan ini adalah gelang toleransi. Dari tabel-1
diketahui jika gelang toleransi berwarna emas, berarti resitor ini
memiliki toleransi 5%. Nilai resistansisnya dihitung sesuai dengan
urutan warnanya. Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan
dari resistor ini. Karena resitor ini resistor 5% (yang biasanya
memiliki tiga gelang selain gelang toleransi), maka nilai satuannya
ditentukan oleh gelang pertama dan gelang kedua. Masih dari tabel-1
diketahui gelang kuning nilainya = 4 dan gelang violet nilainya = 7.
Jadi gelang pertama dan kedua atau kuning dan violet berurutan, nilai
satuannya adalah 47. Gelang ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna
gelangnya merah berarti faktor pengalinya adalah 100. Sehingga dengan
ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x
faktor pengali atau 47 x 100 = 4.7K Ohm dan toleransinya adalah 5%.
Spesifikasi
lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan
selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja
dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa
panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa
menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.
Umumnya
di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor
yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik
memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk
silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai
resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya 100W5W.
- Resistor Biasa (tetap nilainya), ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.
- Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).
- Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positife Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
- LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.
Cara
paling mudah menentukan resistor yang rusak, yaitu apabila resistor
kita ukur dengan multimeter tidak sama dengan nilai gelang yang kita
baca, bahkan sangat menyimpang jauh, ada pula yang tidak terukur atau 0
ohm. Untuk lebih baiknya sebelum kita memasang komponen resistor ke
dalam rangkaian atau menyoldernya, lebih baik kita ukur dulu dengan
multimeter untuk lebih tepatnya.
Dilihat dari fungsinya, resistor dibedakan menjadi :
1. tahanan tetap
fungsi :
- pembagi tegangan
- memperkecil arus
- memperbesar dan memperkecil tegangan
2. tahanan tidak tetap ( variable )
contoh : potensiometer , trimmer , tahanan geser
fungsi :
- sebagai pengatur volume ( mengatur besar kecilnya arus )
- sebagai tone control pada sound system
- sebagai pengatur tinggi rendahnya nada ( bass / treble )
- sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan
Langganan:
Postingan (Atom)